Manusia setelah kejatuhan dalam dosa me-miliki masalah yang sangat serius dan berat. Ada resiko dari dosa yang telah dilakukan, terpisah dari Allah. Manusia tidak bisa men-capai standar kesucian Tuhan.Dan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, sekuat apapun ia berusaha.
Itulah sebabnya Allah Bapa mengutus Putra-Nya Yang Tunggal datang ke bumi dan men-jadi manusia untuk menyelesaikan masalah manusia tersebut sehingga manusia bisa di-kembalikan kepada rancangan Allah semula.
Menarik kita perhatikan bahwa sebelum di Salib, Yesus begitu luar biasa menunjukkan kuasa Allah. Ia menyembuhkan, alam pun tunduk padaNya, mati dibangkitkan dll. Dengan memperhatikan keperkasaan yang Yesus lakukan, sulit bagi kita menerima mengapa Ia bisa disalibkan ?
Tetapi
demikianlah faktanya bahwa akhirnya Yesus menyerahkan diriNya ditangkap
dan akhirnya mati disalibkan untuk keselamatan manusia.
Dengan
demikian kita bisa melihat bahwa Yesus menyelamatkan manusia bukan
dengan mujizat tetapi dengan penderitaan dan kematianNya.
Kematian
Yesus di atas kayu Salib adalah kemenangan. Yesus sempurna melakukan
misi yang diembanNya, mati di atas Kayu Salib. Yesus menunjukkan
kekuatan dalam kelemahan di atas Salib. Bagi orang Yahudi merupakan batu
sandungan, bagi non Yahudi merupakan kebodohan, tetapi bagi orang
percaya Salib adalah kekuatan Allah.
Makna Salib bagi kita :
A. Dilihat dari Pihak Allah
1. Salib : Allah menggantikan kita dengan memberikan Yesus untuk menanggung hukuman akibat dosa (2 Kor 5:21).
Alkitab mencatat bahwa Yesus : dihina, dicemooh, dinista, direndahkan, dihujat, dijadikan terkutuk, dibuat jadi dosa kita harus melihat diri kita disitu. Lihat : Mat 27:31, Luk 22:63-65
2. Salib : Allah mengampuni kita (Ef 1:7)
3. Salib : Allah menebus kita (Kol 1:14)
4. Salib : Allah membenarkan kita (Rom 3:24)
Dengan
kata lain, Allah adalah Allah Yang Maha Kudus, Ia rela jadi dosa agar
kita dikuduskan; Allah Yang Maha Mulia rela jadi hina, agar kita jadi
mulia, Ia rela jadi kutuk agar kita diberkati; Ia Allah Yang Maha Tinggi
rela jadi rendah agar kita ditinggikan.
B. Dilihat dari pihak manusia.
Salib adalah persekutuan
dalam penderi-taan dan kematiaanNya ( Fil 3:10-11). Kalimat ini senada
dengan pernyataan Tuhan Yesus yaitu Menyangkal diri dan memikul salib.
1. Menyangkal diri :
Menyangkal
diri dimulai dari kesadaran bahwa hidupku bukannya aku lagi, tetapi
Kristus yang hidup di dalam aku (Gal 2:20). Dari sinilah kita harus
aktif menyangkali gairah naluriah (si aku) kemanusiaan kita. Memadamkan
segala ambisi pribadi. Orang lain punya ini, kita ingin, dll. Kita
semua adalah orang yang telah salah asuh, mewarisi cara hidup nenek
moyang dengan filosofinya yang salah (1 Pet 1:18-19).
Mematikan segala yang duniawi, mematikan segala keinginan daging, mematikan cara hidup yang sia-sia( Kol 3:5-10, Gal 5:19-21).
2. Memikul Salib
Salib
bukanlah yang kita cari, tetapi Tuhan memberikan salib kepada kita
untuk dipikul. Salib adalah menanggung penderitaan bukan karena
kesalahan sendiri, tetapi menanggung penderitaan karena nama Tuhan.
Salib adalah jalan kematian, tidak ada jalan balik. Jadi ketika Tuhan
memanggil kita dan kita mau mengikut Dia, sejak saat itu kita sedang
berada di jalan kematian.
Penutup
Dengan
memahami Salib Kristus, kita semakin menghargai pengorbanannya dengan
hidup benar dihadapan Tuhan, dengan cara menyangkal diri dan memikul
salib.
Dengan
rela masuk dalam penderitaan dan kematian bersama Kristus, dengan
sendirinya kita akan mengalami kebangkitan, kehidupan yang kerkualitas,
berkemenangan dan memiliki hidup seperti Bapa kehendaki sejak semula
dalam rancanganNya, yaitu seperti Yesus
Menyangkal diri dan Memikul salib inilah pelayanan yang sejati kepada Tuhan.
Publik NAUT
http://mediak3r.blogspot.com/2013/04/arti-salib-bagi-orang-percaya.html